FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Tragedi Kapal Wisata KM Putri Sakinah Tenggelam, YLKI Desak Audit Ketat

News

Tragedi Kapal Wisata KM Putri Sakinah Tenggelam, YLKI Desak Audit Ketat

Writer: Raodatul - Senin, 29 Desember 2025 10:23:08

Tragedi Kapal Wisata KM Putri Sakinah Tenggelam, YLKI Desak Audit Ketat
Sumber gambar: Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban KM Putri Sakinah yang ditemukan di perairan Pulau Serai, Labuan Bajo. (Foto: Ist)

FYPMedia.id - Labuan Bajo kembali diguncang insiden serius di sektor pariwisata laut. Tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur (NTT), memicu sorotan luas dari publik, pemerintah, hingga lembaga perlindungan konsumen. 

Peristiwa ini bukan hanya menyisakan duka mendalam, tetapi juga membuka kembali perdebatan tentang standar keselamatan wisata bahari, tanggung jawab operator, serta perlindungan hak konsumen di destinasi wisata kelas dunia.

YLKI Dorong Audit Menyeluruh Kelaikan Kapal Wisata

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) secara tegas meminta dilakukan audit menyeluruh terhadap kelaikan teknis KM Putri Sakinah. Ketua YLKI, Niti Emiliana, menilai penyebab tenggelamnya kapal harus diusut secara transparan dan objektif.

“Sebab, kapal yang standar dan laik operasi menjadi pondasi dasar yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan konsumen bertransportasi,” ujar Niti Emiliana dilansir dari kontanid, Senin (29/12/2025).

YLKI menilai audit sangat penting untuk memastikan apakah insiden ini murni akibat force majeure seperti cuaca ekstrem, atau justru terdapat unsur kelalaian manusia (human error) dalam pengoperasian kapal wisata tersebut.

Hak Konsumen Harus Dilindungi, Informasi Cuaca Wajib Transparan

Dalam keterangannya, YLKI menegaskan bahwa wisatawan berhak mendapatkan informasi cuaca yang akurat dan transparan sebelum keberangkatan. 

Operator wisata dinilai tidak boleh memaksakan pelayaran jika kondisi cuaca dinilai berisiko, terlebih di tengah lonjakan kunjungan wisata saat musim liburan.

“Perlindungan konsumen harus memastikan adanya kewajiban bagi operator untuk memberikan refund penuh atau penjadwalan ulang jika pelayaran dibatalkan karena faktor cuaca, tanpa potongan biaya,” tegas Niti.

Menurut YLKI, tingginya permintaan pariwisata tidak boleh mengorbankan aspek keselamatan. Justru di momen liburan, standar keamanan seharusnya diperketat, bukan dilonggarkan.

Baca Juga: Tragedi Wisata Bahari di Bengkulu: Kapal Tenggelam, 7 Tewas, Puluhan Dievakuasi

Tanggung Jawab Operator dan Pemulihan Korban

YLKI juga menyoroti tanggung jawab pelaku usaha apabila terbukti ada unsur kelalaian dalam tragedi ini. Tak hanya soal kompensasi materi, lembaga tersebut menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi korban selamat.

“Penyedia jasa wajib memberikan kompensasi atau ganti rugi atas kerugian yang diderita sebagai pemenuhan hak konsumen serta klaim asuransi yang jelas dan tidak berbelit,” imbuh Niti.

Langkah ini dinilai krusial agar korban tidak hanya selamat secara fisik, tetapi juga mendapatkan pemulihan mental yang layak.

Labuan Bajo, Wajah Pariwisata Internasional Indonesia

YLKI mengingatkan bahwa Labuan Bajo bukan sekadar destinasi nasional, melainkan telah menjadi ikon pariwisata internasional Indonesia. Setiap insiden yang terjadi di kawasan ini berpotensi memengaruhi kepercayaan wisatawan mancanegara.

“Penanganan yang sigap dari pemerintah disebut dapat menjaga kepercayaan turis mancanegara yang ingin berwisata di Indonesia,” kata Niti.

YLKI berharap tragedi ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh, bukan hanya reaksi sesaat.

Update SAR: Korban WNA Asal Spanyol Ditemukan Meninggal Dunia

Di sisi lain, Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Putri Sakinah. Pada Senin (29/12/2025) pukul 06.05 Wita, satu jenazah perempuan warga negara asing (WNA) asal Spanyol berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Korban diketahui merupakan putri Pelatih Valencia CF Femenino B, Fernando Martín Carreras. Penemuan jenazah bermula dari laporan warga Pulau Serai, Labuan Bajo, bernama Nasaruddin, yang melihat tubuh korban mengambang di perairan utara Pulau Serai.

"Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi penemuan dengan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat guna melaksanakan evakuasi korban menuju Labuan Bajo,” ujar Kepala Kantor SAR Maumere selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Senin (29/12/2025).

Jenazah ditemukan pada koordinat 8° 37’ 30.78”S – 119° 36’ 52.398”E, sekitar 0,52 nautical mile dari lokasi kejadian.

Baca Juga: 5 Fakta Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Perancis: Rafale hingga Kapal Selam Baru!

Proses Evakuasi dan Identifikasi Medis

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa menuju Pelabuhan Marina Labuan Bajo dan tiba sekitar pukul 07.30 Wita. Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke RSUD Komodo Labuan Bajo menggunakan ambulans milik KPP Labuan Bajo untuk menjalani proses identifikasi forensik.

“Ibu dan keluarga korban ikut dalam mobil ambulans tersebut untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan merupakan anak perempuannya melalui proses identifikasi secara medis oleh tim forensik RSUD Labuan Bajo,” katanya.

Hingga saat ini, tim SAR masih melanjutkan operasi pencarian terhadap korban lainnya dengan mengerahkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us