FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Waspada! 7 Cara & Makanan Alami hingga Medis Atasi Keracunan

News

Waspada! 7 Cara & Makanan Alami hingga Medis Atasi Keracunan

Writer: fypmedia - Sabtu, 27 September 2025

Waspada! 7 Cara & Makanan Alami hingga Medis Atasi Keracunan

FYPMedia.id- Kasus keracunan makanan belakangan ini menjadi isu yang kembali ramai dibicarakan masyarakat. Apalagi sejak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan sepanjang tahun 2025 dikaitkan dengan ribuan kasus keracunan massal di berbagai daerah.

Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga September 2025, tercatat lebih dari 4.700 penerima manfaat MBG mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut penyebabnya mulai dari kualitas bahan mentah yang buruk, penyimpanan di suhu tidak aman, hingga pengolahan makanan yang tidak sesuai standar.

Tak heran, masyarakat pun banyak mencari jalan pintas. Mulai dari meminum air kelapa, teh jahe, susu, hingga ramuan jahe madu dianggap bisa jadi "penawar racun” instan. Namun, apakah klaim tersebut benar adanya?

Artikel ini akan mengulas mitos dan fakta tentang makanan serta minuman yang disebut-sebut ampuh mengatasi keracunan, sekaligus membahas obat alami hingga medis yang bisa dijadikan langkah pertolongan pertama.

1. Air Kelapa: Mitos Penetral Racun?

Air kelapa sering kali dijadikan solusi darurat ketika seseorang mengalami keracunan makanan. Kandungan elektrolitnya memang bermanfaat untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat muntah atau diare.

Bahkan, penelitian menunjukkan air kelapa memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare seperti Shigella sp.

Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa air kelapa bisa membunuh bakteri berbahaya atau menetralisir racun di dalam tubuh.

Artinya, air kelapa lebih tepat dianggap sebagai pendukung hidrasi, bukan sebagai obat keracunan makanan.

Baca Juga: 1.333 Siswa Keracunan MBG: Bareskrim Turun Tangan, Ahli Gizi Beri Kritik Pedas

2. Jahe + Madu: Meredakan Gejala, Bukan Menetralisir Racun

Ramuan jahe madu dikenal luas dalam pengobatan tradisional. Jahe terbukti efektif meredakan mual dan muntah, sebagaimana disebutkan dalam International Journal of Food Science and Nutrition (2024).

Sedangkan madu mengandung antioksidan serta memberikan energi instan yang bermanfaat ketika tubuh lemas akibat keracunan.

Meski demikian, menurut para ahli, tidak ada bukti ilmiah bahwa jahe dan madu bisa menetralisir racun secara langsung.

Keduanya lebih berperan sebagai pereda gejala, terutama untuk mengurangi mual dan meningkatkan energi.

3. Susu: Bisa Jadi Bumerang

Anggapan susu sebagai "penawar racun” ternyata keliru. Beberapa penelitian menunjukkan, laktosa pada susu justru bisa menjadi sumber energi bagi bakteri penyebab keracunan.

Artinya, minum susu saat keracunan malah berpotensi memperburuk kondisi karena mempercepat pertumbuhan bakteri jahat.

Oleh karena itu, pemberian susu sebagai langkah darurat justru tidak disarankan dan bisa berbahaya pada kasus keracunan tertentu.

4. Kacang Hijau: Bergizi, tapi Bukan Penawar Racun

Bubur kacang hijau dikenal kaya protein, vitamin, mineral, serta antioksidan. Banyak yang percaya makanan ini dapat menetralkan racun.

Faktanya, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan klaim tersebut. Kandungan gizinya memang bagus untuk mendukung sistem imun dan kesehatan pencernaan, tetapi tidak dapat dijadikan solusi utama untuk keracunan.

5. Obat Alami sebagai Pertolongan Pertama

Selain mitos di atas, ada beberapa langkah alami yang masih bisa dijadikan pertolongan pertama untuk meringankan gejala keracunan makanan:

  • Air putih â

Tags:

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us