Writer: fypmedia - Selasa, 28 Oktober 2025
FYPMedia.id - Setiap metode memasak tentu memiliki keunggulan sekaligus kekurangannya. Namun, studi terbaru mengungkap bahwa salah satu teknik memasak yang populer, yakni teknik braising memiliki potensi risiko serius terhadap kesehatan ginjal saat dilakukan terlalu sering atau dengan bumbu berlebih.
Apa itu braising?
Secara singkat, teknik braising mencakup dua tahap utama: pertama yaitu memanggang atau menâ€sear bahan makanan pada suhu tinggi untuk menghasilkan lapisan keemasan, kemudian dilanjutkan dengan pemasakan perlahan (simmering) dalam jumlah cairan terbatas dan pada tutup tertutup, hingga bahan menjadi empuk.
Dalam artian kuliner praktis: "Setelah itu, campur daging dan sayuran dengan bumbu yang diinginkan dan dimasak dengan api kecil (simmering). Butuh 2-3 jam masak untuk memperoleh rasa dan tekstur yang diinginkan.â€
Karena teknik ini menghasilkan rasa yang sangat "mendalam†dan tekstur yang lembut, tak heran banyak koki profesional dan rumah tangga menyukainya. Namun, apabila tidak dikontrol dengan baik, terutama soal bumbu, muncul risiko tersembunyi bagi kesehatan, khususnya ginjal.
Temuan penelitian: bahaya tersembunyi bagi ginjal
Menurut laporan dari VN Express (19/9/2025), teknik braising ternyata memiliki potensi yang diremehkan dalam jangka panjang.
Nguyen Trong Hung, Direktur Pusat Konseling Gizi, Rehabilitasi dan Pengendalian Obesitas di Institut Gizi Nasional, Hanoi, menegaskan bahwa "hidangan yang diolah dengan teknik braising seringkali lebih kaya rasa dan lezat.
Namun, mengonsumsinya terlalu sering atau menggunakan terlalu banyak bumbu dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk masalah ginjal.
Penjelasan lebih lanjutnya menunjukkan bahwa dalam proses braising, bahan makanan dimasak perlahan sehingga bumbunya akan terserap lebih maksimal, ini yang kemudian menjadi sumber beban tambahan.
Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Gagal Ginjal yang Harus Dibatasi Segera
Bagaimana cara braising bisa membahayakan ginjal?
1. Kelebihan natrium
Saat bumbu yang digunakan mengandung garam, kecap ikan, atau kecap asin dalam jumlah besar, maka asupan natrium tubuh pun bisa meningkat secara signifikan. Hung menjelaskan:
Penggunaan rempah aromatik, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan serai, relatif aman.
Namun jika pakai banyak garam, kecap ikan, atau kecap asin, maka dapat menyebabkan kelebihan natrium dalam tubuh. Kondisi inilah yang membahayakan ginjal dan kesehatan secara keseluruhan.â€
Kelebihan natrium menyebabkan tubuh menahan air, meningkatkan volume aliran darah ke ginjal, dan membuat ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring, yang pada akhirnya dapat mempercepat kerusakan ginjal, khususnya pada individu yang sudah memiliki kondisi renalis.
2. Kelebihan gula
Tak hanya garam, teknik braising populer dengan hidangan yang "berrasa kuat†termasuk penggunaan gula dalam jumlah tak terukur. Hung menambahkan:
Hidangan braising sering kali mengandung gula tinggi dimana gula ditambahkan tanpa ditakar. Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan, terutama gula rafinasi, dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kerusakan hati. Meski kaitannya langsung dengan ginjal tidak sejelas natrium, obesitas, tekanan darah tinggi, dan gangguan hati akan memicu beban tambahan bagi fungsi ginjal.
3. Kebiasaan makan yang sulit dikendalikan
Bagi orang yang sudah terbiasa dengan cita-rasa kuat seperti masakan braising, pindah ke pola makan yang lebih ringan (misalnya kukus atau rebus) menjadi sulit:
Orang yang terlalu sering mengonsumsi hidangan braising dengan rasa kuat, akan merasa makanan yang direbus atau dikukus terasa hambar. Alhasil, mereka sulit menyesuaikan diri dengan pola makan yang lebih sehat.
Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya tekniknya, tetapi juga kebiasaan makan terkait teknik ini bisa memperkuat risiko kesehatan.
Baca Juga: 9 Penyebab Sering Pipis Tengah Malam dan Tanda Gagal Ginjal, inI Kata Dokter
Siapa yang harus ekstra hati-hati?
Hung menegaskan bahwa kelompok berikut sebaiknya sangat memperhatikan teknik masak dan pilihan pola makan mereka:
- Penderita gangguan ginjal
- Penderita diabetes
- Orang dengan obesitas
- Individu dengan masalah kardiovaskular
Tips aman memasak dengan braising
Agar tetap bisa menikmati hidangan dengan teknik braising namun meminimalkan risiko kesehatan, berikut beberapa rekomendasi praktis:
- Batasi penggunaan garam, kecap asin/ikan, dan saus yang kaya natrium.
- Prioritaskan rempahâ€aromatik alami seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan serai.
- Kontrol jumlah gula tambahan—pilih gula alami atau kurangi takaran.
- Frequensi konsumsi jangan terlalu sering; sesekali saja agar ginjal tidak terbebani terus-menerus.
- Alternatif: sesuaikan teknik masak—kombinasikan kukus, rebus, atau tumis ringan sebagai variasi.
- Jika Anda memiliki penyakit ginjal, diabetes, atau obesitas: konsultasikan pola makan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi, agar teknik dan frekuensi masak braising dikontrol secara tepat.
Ginjal adalah organ yang sering "terlupakan†dalam pengaturan pola makan kita sehari-hari. Padahal, menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi garam harian hanya disarankan 4-5 gram saja.
Jika kita secara rutin mengonsumsi masakan yang kaya natrium, maka beban ginjal akan meningkat secara sistematis dan bisa memicu kondisi kronis yang semakin parah.