Writer: Raodatul - Senin, 29 Desember 2025 08:00:00
FYPMedia.id - Iridium selama ini jarang dikenal publik dibandingkan emas atau perak. Namun di balik namanya yang terdengar asing, iridium justru menyandang predikat sebagai salah satu logam paling mahal dan paling langka di dunia.
Bahkan, dalam beberapa periode tertentu, harga iridium tercatat lebih tinggi dibandingkan emas, menjadikannya sorotan di kalangan industri teknologi, sains, hingga investor material langka.
Dalam beberapa tahun terakhir, pembahasan soal nilai iridium semakin sering muncul, terutama ketika harga logam mulia global mengalami fluktuasi tajam.
Iridium kerap dibandingkan dengan emas karena memiliki karakteristik fisik luar biasa, kelangkaan ekstrem, serta peran penting dalam berbagai industri berteknologi tinggi.
Dirangkum dari berbagai sumber internasional, termasuk IFLScience dan Britannica, berikut ulasan lengkap mengenai apa itu iridium, sejarah penemuannya, kegunaannya, hingga alasan mengapa logam ini bisa lebih mahal dari emas.
Apa Itu Iridium?
Iridium adalah unsur kimia dengan nomor atom 77 dan termasuk dalam kelompok logam transisi. Pada suhu ruang, iridium berwujud padat dengan karakteristik yang sangat unik. Logam ini dikenal memiliki kepadatan yang sangat tinggi, titik leleh ekstrem, serta ketahanan luar biasa terhadap korosi.
Menurut Royal Society of Chemistry, nama iridium berasal dari kata Yunani Iris yang berarti pelangi. Penamaan ini merujuk pada warna-warna cerah yang muncul dari senyawa iridium.
Keistimewaan tersebut membuat iridium menjadi salah satu unsur paling stabil secara kimia di dalam Tabel Periodik.
Tidak seperti banyak logam lain, iridium hampir tidak bereaksi dengan udara, air, maupun asam kuat. Bahkan, iridium disebut sebagai unsur paling tahan korosi yang pernah ditemukan manusia. Sifat inilah yang membuatnya sangat bernilai untuk aplikasi ekstrem.
Baca Juga: BI Tarik Uang Logam Edisi Khusus Rp150.000 dan Rp10.000, Masih Bisa Ditukar hingga 2035
Sejarah Penemuan Iridium
Iridium pertama kali diidentifikasi pada awal abad ke-19. Ahli kimia asal Inggris, Smithson Tennant, secara luas diakui sebagai penemu unsur ini. Namun, beberapa ilmuwan Prancis juga diyakini turut berperan dalam proses awal penemuannya.
Menurut laporan LiveScience, iridium ditemukan sekitar tahun 1803 ketika Tennant melarutkan platinum mentah menggunakan aqua regia, yaitu campuran asam nitrat dan asam klorida yang sangat kuat.
Dari proses tersebut, ditemukan residu yang tidak larut, yang kemudian diidentifikasi sebagai unsur baru, termasuk iridium dan osmium.
Proses penemuan ini menunjukkan sejak awal bahwa iridium bukanlah logam yang mudah diekstraksi, sebuah faktor penting yang hingga kini memengaruhi harga dan ketersediaannya di pasar global.
Kelangkaan Iridium di Alam
Salah satu alasan utama mengapa iridium memiliki nilai yang sangat tinggi adalah tingkat kelangkaannya. Iridium tergolong sebagai salah satu unsur paling langka di kerak Bumi. Bahkan, konsentrasinya jauh lebih kecil dibandingkan emas.
Iridium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk murni di alam. Sebagian besar bijih yang mengandung iridium hanya memiliki kandungan sangat kecil, sering kali hanya dalam hitungan persen.
Lokasi penambangan iridium pun sangat terbatas, antara lain di Afrika Selatan, Alaska, Brasil, Myanmar, dan Rusia.
Kelangkaan ekstrem ini membuat proses penambangan dan pemurnian iridium menjadi sangat mahal, rumit, dan memakan waktu. Hal inilah yang secara langsung berkontribusi terhadap harga jualnya yang tinggi.
Kegunaan Iridium dalam Berbagai Industri
Meskipun langka dan mahal, iridium memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang. Karena iridium murni hampir tidak tersedia, logam ini biasanya digunakan dalam bentuk paduan, terutama dengan platinum. Paduan tersebut umumnya mengandung sekitar 5–10 persen iridium.
Menurut Britannica, paduan iridium banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari perhiasan, ujung pena mewah, alat bedah, hingga komponen kontak listrik yang membutuhkan ketahanan tinggi.
Di dunia medis, iridium digunakan dalam peralatan bedah dan terapi radiasi tertentu karena stabilitas dan ketahanannya.
Di sektor industri dan teknologi, iridium berperan penting dalam pembuatan elektroda, busi kendaraan, serta komponen elektronik presisi tinggi.
Bahkan, dalam industri luar angkasa dan penelitian ilmiah, iridium digunakan untuk aplikasi ekstrem yang menuntut material dengan daya tahan luar biasa terhadap panas dan korosi.
Harga Iridium yang Lebih Mahal dari Emas
Fakta yang paling menarik perhatian publik adalah harga iridium yang kerap melampaui emas. Pada April 2025, harga iridium tercatat mencapai lebih dari Rp3 juta per gram. Sebagai perbandingan, harga emas pada periode yang sama berada di kisaran Rp1,9 juta hingga Rp2 juta per gram.
Perbedaan harga ini menegaskan posisi iridium sebagai salah satu logam paling mahal di dunia. Tingginya harga iridium dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni kelangkaan pasokan dan meningkatnya permintaan industri.
Berbeda dengan emas yang banyak digunakan sebagai instrumen investasi dan perhiasan, iridium sebagian besar digunakan untuk keperluan industri berteknologi tinggi.
Permintaan dari sektor teknologi, medis, dan energi terus meningkat, sementara pasokannya sangat terbatas.
Kondisi inilah yang membuat harga iridium sangat sensitif terhadap perubahan permintaan global, bahkan lebih fluktuatif dibandingkan emas.
Iridium dan Perbandingannya dengan Emas
Meski sama-sama tergolong logam mulia, iridium dan emas memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Emas dikenal karena keindahan, kemudahan dibentuk, serta perannya sebagai penyimpan nilai sejak ribuan tahun lalu. Sementara itu, iridium unggul dalam ketahanan ekstrem dan fungsi teknis.
Emas relatif mudah ditemukan dibandingkan iridium, sehingga pasokannya lebih stabil. Sebaliknya, iridium sangat sulit ditambang dan diproses, menjadikannya jauh lebih langka. Dari sisi industri, iridium memiliki nilai strategis yang tidak tergantikan oleh emas.
Karena itu, meski emas tetap menjadi primadona investasi, iridium sering disebut sebagai “logam super” yang nilainya ditentukan oleh kebutuhan teknologi masa depan.
Prospek Iridium ke Depan
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, peran iridium diperkirakan akan semakin penting.
Kebutuhan material tahan panas, tahan korosi, dan stabil secara kimia akan terus meningkat, terutama di sektor energi, elektronik, dan medis.
Namun, karena pasokannya yang sangat terbatas, iridium tidak mudah dijadikan komoditas investasi massal seperti emas. Harga iridium cenderung bergerak tajam mengikuti dinamika industri, bukan sentimen pasar ritel.
Bagi dunia sains dan teknologi, iridium bukan sekadar logam mahal, melainkan elemen krusial yang mendukung berbagai inovasi modern.
Kesimpulan
Iridium adalah bukti bahwa nilai sebuah logam tidak hanya ditentukan oleh popularitasnya. Dengan kelangkaan ekstrem, sifat fisik luar biasa, serta peran vital dalam industri teknologi tinggi, iridium layak menyandang predikat sebagai salah satu logam paling berharga di dunia.
Lebih mahal dari emas, lebih tahan dari hampir semua unsur lain, iridium menjadi simbol bagaimana sains, teknologi, dan ekonomi bertemu dalam satu elemen kecil namun sangat berpengaruh.
Jika kamu mengira emas adalah logam paling bernilai, iridium membuktikan bahwa masih ada harta karun lain di dalam Tabel Periodik yang jauh lebih langka dan strategis.