Writer: Astriyani Sijabat - Rabu, 03 September 2025
FYP Media.ID - Setelah sepekan penuh diwarnai aksi demo yang berujung kericuhan di sejumlah titik, ibu kota Jakarta akhirnya kembali ke kondisi normal pada Rabu, 3 September 2025. Namun, "normal†di sini bukan berarti lancar, melainkan kemacetan di sejumlah lokasi yang kini mulai terasa kembali menghantui pengguna jalan.
Pantauan FYP Media pada pukul 08.00 WIB memperlihatkan kondisi jalan yang kembali padat merayap di sejumlah ruas jalan utama. Tol Dalam Kota serta jalan arteri mengalami lonjakan kepadatan kendaraan, terutama didominasi oleh kendaraan roda dua yang memadati setiap sudut jalan.
Transportasi Publik Penuh, Indikator Pemulihan Aktivitas
Tidak hanya kendaraan pribadi, penggunaan transportasi publik seperti TransJakarta dan kereta Light Rail Transit (LRT) juga kembali padat. Kerumunan penumpang yang memadati halte dan stasiun menjadi bukti nyata aktivitas masyarakat yang mulai bergairah kembali bekerja di kantor setelah masa WFH berakhir.
Ibrahim, seorang pegawai swasta berusia 30 tahun yang bekerja di kawasan Kuningan, mengungkapkan bahwa kebijakan Work From Home yang diberlakukan selama dua hari sebelumnya telah dihentikan hari ini.
"Kemarin dan Senin masih sempat WFH, tapi hari ini sudah diminta kembali ke kantor,†ujar Ibrahim saat hendak menaiki LRT dari Stasiun Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Jalanan Kembali Padat, Suasana Seperti Sebelum Demo
Senada dengan Ibrahim, Dandy yang berkendara menggunakan motor dari Condet menuju Cikini juga merasakan perubahan signifikan pada kondisi lalu lintas pagi ini.
"Jalanan sudah padat, kembali seperti biasa. Dua hari lalu memang saya tetap ngantor, tapi jalanan sepi jadi tidak macet,†ujarnya.
Fenomena ini menjadi tanda bahwa skema WFH yang sebelumnya berhasil mengurangi kemacetan kini sudah dihentikan dan mobilitas masyarakat kembali ke tingkat normal seperti sebelum rangkaian aksi massa terjadi.
Imbauan WFH Sebelumnya, Alasan di Baliknya
Sebelumnya, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan imbauan bagi perusahaan untuk memberlakukan Work From Home selama masa rawan potensi kerusuhan, yakni mulai tanggal 1 hingga 5 September 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi atas aksi massa lanjutan yang dikhawatirkan kembali menimbulkan kericuhan dan membahayakan keselamatan para pekerja.
Namun, imbauan tersebut bersifat situasional dan fleksibel, memberi keleluasaan kepada perusahaan untuk menentukan kebijakan WFH sesuai kebutuhan operasional masing-masing. Hari ini, sejumlah perusahaan memutuskan untuk kembali mengaktifkan sistem kerja kantor secara penuh.
5 Titik Macet Parah di Jakarta, Wajib Diketahui!
Pantauan FYP Media mengidentifikasi lima titik macet utama yang paling parah terdampak:
-
Tol Dalam Kota (Jakarta Pusat) – Kepadatan kendaraan roda dua dan empat makin tidak terkendali, membuat arus lalu lintas tersendat panjang.
-
Jalan Jenderal Sudirman & Thamrin – Area pusat bisnis yang padat, menjadi lokasi favorit kendaraan pribadi untuk berlalu lalang pagi hari.
-
Kawasan Kuningan – Titik hotspot bagi pekerja kantoran yang kembali beraktivitas penuh, memicu kepadatan kendaraan.
-
Jalan Cikini & Sekitarnya – Arus lalu lintas meningkat signifikan di jalur ini, yang menghubungkan kawasan perkantoran dan permukiman.
-
Stasiun LRT Kampung Rambutan dan Halte TransJakarta – Padatnya penumpang yang menggunakan transportasi publik sebagai alternatif utama.
Mengapa Macet Kembali Mewarnai Jakarta?
Peralihan kebijakan WFH yang bersifat situasional dan fleksibel ini berimbas langsung pada volume kendaraan di jalanan. Setelah sempat berkurang drastis selama masa WFH, kini jutaan pekerja harus kembali ke kantor, sehingga lonjakan kendaraan menjadi tak terhindarkan.
Power words seperti "drastisâ€, "padat merayapâ€, "epicentrum kemacetanâ€, dan "menyiksa pengendara†menggambarkan betapa parahnya kondisi pagi ini. Para pengguna jalan pun harus ekstra sabar dan waspada menghadapi tantangan ini.
Solusi dan Harapan ke Depan
Meski kemacetan sudah mulai kembali menguasai Jakarta, ada harapan bahwa pemerintah dan pelaku usaha akan terus memantau kondisi ini secara sigap dan menerapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga kelancaran lalu lintas serta keselamatan masyarakat.
Beberapa solusi yang disarankan termasuk pengaturan jadwal kerja shift, peningkatan kapasitas transportasi publik, serta pengembangan sistem kerja hybrid yang lebih fleksibel.
Kesimpulan
Jakarta pagi ini menunjukkan gambaran pemulihan aktivitas pasca masa WFH yang bersifat situasional. Namun, kemacetan kembali hadir sebagai konsekuensi dari lonjakan mobilitas warga.
Bagi para pekerja dan pengguna jalan, penting untuk memahami situasi ini agar bisa menyesuaikan jadwal dan memilih moda transportasi terbaik demi menghindari kemacetan parah.
Pantauan dan update terbaru dari FYP Media akan terus hadir untuk memberikan informasi terkini seputar kondisi lalu lintas Jakarta.