Writer: fypmedia - Sabtu, 25 Oktober 2025
FYPMedia.id – Belakangan ini, publik dikejutkan oleh temuan bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya, dampak dari aktivitas manusia di perkotaan.
Partikel ini diduga berasal dari plastik sekali pakai, limbah kendaraan, hingga degradasi sampah plastik di lingkungan.
Fenomena ini menjadi peringatan serius bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer.
Mikroplastik yang sangat kecil, bahkan lebih halus daripada debu biasa, dapat terhirup manusia atau masuk ke tubuh melalui air dan makanan.
Paparan jangka panjangnya dapat berdampak pada risiko kesehatan yang signifikan, terutama bagi paru-paru dan sistem pernapasan.
"Mikroplastik dapat terbawa di udara, mengalami pengendapan kering dan basah di permukaan bumi. Mikroplastik dapat terdapat di air, menempel di sayuran, makanan, dan masuk tubuh secara tertelan,†ujar dr. Agus Susanto, SpP(K) kepada detikcom, Kamis (23/10/2025).
"Sedangkan yang ada di udara permukaan dapat terhirup/terinhalasi masuk tubuh lewat saluran napas dan masuk ke paru,†tambahnya.
Apa Itu Mikroplastik dan Sumbernya
Mikroplastik adalah partikel plastik halus hasil degradasi berbagai jenis plastik, dengan ukuran antara 1 mikrometer hingga 5 milimeter. Ada dua jenis utama:
- Mikroplastik primer – sengaja diproduksi untuk produk tertentu, seperti kosmetik, perawatan diri, detergen, hingga insektisida.
- Mikroplastik sekunder – terbentuk dari pecahan botol plastik, kantong plastik, wadah penyimpanan makanan, dan berbagai produk plastik lainnya.
- Partikel >5 mikrometer biasanya terperangkap di saluran napas atas, menimbulkan iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, dan hidung berair.
- Partikel 1–5 mikrometer dapat mencapai jaringan paru, memicu peradangan dan iritasi.
- Partikel <1 mikrometer dapat masuk ke alveoli paru melalui difusi, sedangkan partikel <500 nanometer dapat difagositosis oleh makrofag alveolus.
Dampak Mikroplastik Terhadap Paru-paru
Paparan mikroplastik pada saluran napas dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari ringan hingga serius:
- Iritasi Saluran Napas Atas: Partikel berukuran lebih dari 5 mikrometer biasanya hanya mencapai hidung dan tenggorokan, memicu gatal, sakit tenggorokan, batuk, dan hidung berair.
- Gangguan Saluran Napas Bawah: Partikel 0,5–5 mikrometer dapat menembus saluran napas bawah hingga alveoli, menimbulkan peradangan, batuk kronis, sesak napas, dan dahak berlebih.
- Risiko Bagi Penderita Penyakit Paru: Orang dengan asma atau PPOK berpotensi mengalami peningkatan serangan akibat iritasi yang ditimbulkan partikel mikroplastik.
- Potensi Penyakit Paru Kronis: Paparan jangka panjang bisa memicu pneumonitis, fibrosis paru, hingga kanker paru, akibat akumulasi partikel yang terus-menerus merusak jaringan paru.
Bahaya Mikroplastik bagi Kesehatan Tubuh Lainnya
Selain dampak pada paru-paru, mikroplastik yang masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau kulit juga menimbulkan berbagai risiko:
1. Gangguan Pencernaan
Mikroplastik dapat merusak dinding usus, menyebabkan peradangan, dan mengganggu fungsi pencernaan.
Endapan mikroplastik juga berpotensi menurunkan jumlah bakteri baik di usus, yang penting untuk imunitas dan penyerapan nutrisi.
2. Gangguan Imunitas Tubuh
Karena 70–80% sel imun terdapat di usus, gangguan pencernaan akibat mikroplastik bisa menurunkan kekebalan tubuh, bahkan meningkatkan risiko penyakit autoimun.
3. Gangguan Metabolisme
Plastik mengandung BPA dan phthalates yang dapat mengganggu fungsi endokrin, sehingga memengaruhi metabolisme tubuh dan keseimbangan hormon.
4. Penyakit Jantung dan Stroke
Mikroplastik kecil dapat membentuk plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 4,5 kali lebih tinggi pada orang dengan akumulasi partikel di pembuluh darah.
5. Peningkatan Risiko Kanker
Mikroplastik dapat merusak DNA dan menyebabkan mutasi genetik, sehingga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru.
Baca Juga: 7 Gejala Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan, Waspadai Sebelum Terlambat!
6. Iritasi Kulit
Paparan mikroplastik melalui sabun, kosmetik, deterjen, dan pakaian dapat menyebabkan iritasi dan peradangan kulit, terutama pada mereka yang memiliki alergi.
Paparan Mikroplastik di Indonesia
Di Indonesia, mikroplastik telah ditemukan di laut, sedimen sungai, terumbu karang, bahkan perut ikan.
Partikel ini sulit terurai, sehingga mudah mencemari lingkungan dan masuk ke rantai makanan manusia.
Penggunaan kendaraan pribadi juga berkontribusi terhadap polusi mikroplastik di udara, sehingga beralih ke kendaraan umum bisa membantu mengurangi paparan.
Cara Meminimalkan Paparan Mikroplastik
Beberapa langkah yang dianjurkan oleh para ahli antara lain:
- Kurangi penggunaan plastik sekali pakai, termasuk kantong, sedotan, dan kemasan makanan.
- Bawa botol minum dan peralatan makan pribadi untuk menghindari kontaminasi mikroplastik.
- Gunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk mengurangi partikel plastik di udara.
- Pilih produk kosmetik dan deterjen tanpa mikroplastik untuk mengurangi paparan langsung.
- Perhatikan sumber makanan dan minuman untuk memastikan bebas dari kontaminasi plastik.
Partikel halus ini dapat mengiritasi paru-paru, merusak sistem pencernaan, menurunkan imunitas, hingga meningkatkan risiko penyakit kronis dan kanker.
Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah tentang dampak mikroplastik, masyarakat didorong untuk lebih sadar lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik.
Konsultasi dengan dokter juga penting bagi mereka yang mengalami gejala gangguan pernapasan atau masalah kesehatan lain yang diduga akibat paparan mikroplastik.
Kesadaran kolektif dan tindakan preventif dapat menjadi tameng kuat bagi kesehatan masyarakat, mencegah akumulasi mikroplastik dalam tubuh, dan memastikan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi generasi mendatang.