FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Kasus Bilqis: Fakta Mencengangkan di Balik Penculikan dan Dugaan TPPO Rp3 Juta

News

Kasus Bilqis: Fakta Mencengangkan di Balik Penculikan dan Dugaan TPPO Rp3 Juta

Writer: Raodatul - Senin, 10 November 2025

Kasus Bilqis: Fakta Mencengangkan di Balik Penculikan dan Dugaan TPPO Rp3 Juta

FYPMedia.id - Kisah hilangnya seorang balita bernama Bilqis (4) di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan nasional. Setelah enam hari dinyatakan hilang, Bilqis akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Provinsi Jambi. 

Namun di balik kabar bahagia itu, polisi kini tengah mengusut lebih dalam dugaan adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan jaringan penjualan anak lintas provinsi.

Kasus ini bukan sekadar penculikan biasa. Fakta demi fakta yang terungkap membuat publik terkejut, terutama setelah muncul pengakuan pelaku yang menjual korban seharga Rp3 juta.

Enam Hari Pencarian yang Menegangkan

Bilqis dilaporkan hilang pada Minggu (2/11/2025) saat bermain di area Taman Pakui Sayang, Makassar. 

Sang ayah, Dwi Nur Mas, mengatakan bahwa anaknya menghilang ketika ia sedang bermain tenis.

“Saya sedang berada di lapangan tenis, mau olahraga sambil melatih. Tapi ketika saya panggil anak saya di game ketiga, dia sudah tidak ada,” ujar Dwi Nur Mas kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).

Kepanikan segera melanda keluarga. Polisi pun bergerak cepat, mengumpulkan rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian. 

Dari rekaman tersebut terlihat seorang wanita berpakaian hitam menenteng tiga anak kecil, salah satunya diduga Bilqis, berjalan dengan tergesa-gesa sambil sesekali menoleh ke belakang.

Ditemukan di Jambi: Bilqis dalam Kondisi Sehat dan Ceria

Setelah enam hari pencarian intensif, harapan keluarga akhirnya terwujud. Sabtu malam (8/11/2025), Bilqis ditemukan oleh aparat kepolisian dalam kondisi selamat dan sehat di Provinsi Jambi.

“Ditemukan di Jambi, katanya alhamdulillah dalam keadaan sehat, selamat,” kata ayah Bilqis, Dwi Nur Mas, dikutip dari detik.com..

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memastikan bahwa Bilqis tidak mengalami kekerasan fisik selama hilang.
“Tadi sudah dicek kesehatannya, alhamdulillah tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan kondisinya juga baik. Secara psikologis juga dicek, semuanya alhamdulillah, dalam kondisi yang sangat baik. Anaknya juga ceria,” ungkap Arya, Minggu (9/11/2025).

Setelah pemeriksaan, Bilqis diserahkan kembali kepada orang tuanya oleh pihak kepolisian. 

“Kami dari Polrestabes Makassar menyerahkan anaknya kembali kepada orang tuanya untuk segera dibawa pulang ke rumah,” tutur Arya.

Baca Juga: 7 Fakta Menegangkan Penculikan Rengasdengklok dan Susu Guntur Soekarno

Polisi Dalami Dugaan TPPO dan Jaringan Pelaku

Meski Bilqis telah kembali, polisi belum menutup kasus ini. Justru kini penyelidikan memasuki tahap yang lebih serius, yaitu mendalami dugaan adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kami akan rilis tidak pidananya apa, akan kami dalami (dugaan TPPO), pelakunya, jaringannya," ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana dilansir detikSulsel, Minggu (9/11/2025).

Ia menegaskan, meski korban telah ditemukan, pihaknya tetap harus memeriksa anak, orang tua, dan para pelaku yang sudah diamankan. 

“Besok akan kita rilis. Karena tentu walaupun sudah didapat anaknya, kami harus melakukan pemeriksaan, baik terhadap anaknya, orang tuanya, juga pelaku-pelakunya,” tambahnya.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku: “Saya Jual Rp3 Juta”

Dalam perkembangan terbaru, polisi berhasil menangkap seorang wanita bernama Sri Yuliana alias Ana (30) yang diduga kuat sebagai pelaku penculikan Bilqis. Hasil interogasi membuka tabir baru yang lebih mencengangkan.

“Tanggal 3 November, saya ambil (korban), itu yang mau beli katanya mau lihat anaknya tapi beli dulu tiket pesawat,” kata Sri Yuliana di hadapan petugas Mapolrestabes Makassar, Minggu (9/11/2025).

Wanita ini mengaku mengenal calon pembeli anak tersebut melalui media sosial. Setelah berkomunikasi, mereka sepakat bertemu di Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar, dan melakukan transaksi.

Namun yang lebih mengejutkan, Ana mengaku tidak mengetahui identitas pembeli anak tersebut. 

“Saya tidak tahu siapa namanya, (saya jual) tiga juta. Tapi dia sendiri yang sebut (harga) Rp3 juta,” klaim Sri.

Setelah menyerahkan Bilqis, pelaku tidak menyangka bahwa korban akan dibawa hingga ke Jambi. 

“Saya juga tidak tahu bilang dia jual kembali ke sana sampai ke Jambi. Saya juga kaget,” ucapnya.

Polisi Curigai Jaringan TPPO Lintas Daerah

Keterangan pelaku membuat polisi menduga bahwa ada jaringan perdagangan anak lintas daerah, bahkan mungkin lintas provinsi. Arya menyebut, sejumlah orang telah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

“Nanti rilis ya disampaikan. Anaknya telah ditemukan, proses pemeriksaan tetap dilakukan terhadap korban, orang tua, serta para terduga pelaku yang sudah diamankan,” jelas Arya.

Ia juga membuka kemungkinan adanya sindikat perdagangan anak skala besar. 

“Besok (Senin) akan kami rilis secara resmi hasil penyelidikan, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan sindikat jaringan internasional,” tambahnya.

Baca Juga: 1,575 juta Anak Berisiko Alami Alergi Susu Sapi, Pahami Gejala dan Cara Pengobatannya

Kronologi Singkat Kasus Bilqis

  1. Minggu, 2 November 2025: Bilqis hilang di Taman Pakui Sayang, Makassar, saat ayahnya sedang berolahraga.
     
  2. Selasa, 4 November: Polisi menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan seorang wanita membawa anak kecil mirip Bilqis.
     
  3. Sabtu, 8 November: Bilqis ditemukan dalam keadaan selamat di Jambi.
     
  4. Minggu, 9 November: Polisi mengamankan pelaku bernama Sri Yuliana alias Ana dan memeriksa intensif.
     
  5. Senin, 10 November: Polrestabes Makassar dijadwalkan merilis hasil penyelidikan lengkap dan kemungkinan keterlibatan jaringan TPPO.
     

Publik Dihimbau Waspada dan Lebih Peduli

Kasus ini menjadi pengingat kuat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak di ruang publik. 

Modus kejahatan penculikan anak kini semakin beragam, sering kali melibatkan media sosial sebagai sarana awal komunikasi antar pelaku kejahatan.

Kasus Bilqis bukan hanya tragedi keluarga, tetapi juga alarm keras bagi keamanan anak di Indonesia. 

Dari hilang enam hari hingga ditemukan ribuan kilometer dari rumahnya, semua pihak kini menantikan hasil penyelidikan lengkap polisi.

Dengan temuan awal adanya transaksi jual beli anak senilai Rp3 juta, publik menuntut penegakan hukum yang transparan dan tegas terhadap seluruh pihak yang terlibat.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us