Writer: fypmedia - Rabu, 01 Oktober 2025
FYPMedia.id - Kangkung adalah salah satu sayuran hijau yang paling populer di Indonesia. Murah, mudah ditemukan, bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat, dan kaya nutrisi.
Namun di balik itu, ada mitos yang sudah lama beredar di masyarakat: makan kangkung bikin ngantuk dan lemas. Benarkah demikian? Ataukah hanya sugesti belaka?
Fenomena ini membuat banyak orang menghindari konsumsi kangkung saat harus beraktivitas padat. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, kangkung justru menyimpan sejuta manfaat kesehatan yang jarang diketahui.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mitos dan fakta seputar kangkung, termasuk pandangan dokter, kandungan gizinya, serta tips konsumsi yang aman dan tepat.
Mengapa Kangkung Dituduh Bikin Ngantuk?
Tidak sedikit orang yang mengaku merasa kantuk dan lemas usai menyantap kangkung, terutama dalam porsi besar. Hal ini membuat sayuran ini sering dihindari sebelum bekerja, belajar, atau melakukan aktivitas penting.
Sejumlah pakar gizi menyebutkan, anggapan tersebut memang memiliki dasar meski belum terbukti sepenuhnya lewat penelitian klinis.
Kangkung diketahui mengandung senyawa dengan efek sedatif ringan. Efek sedatif adalah kondisi ketika rangsangan pada sistem saraf pusat ditekan, sehingga tubuh merasa lebih rileks.
Selain itu, kangkung juga mengandung kalium, mineral penting yang tidak hanya mengatur tekanan darah, tetapi juga membantu mengurangi stres dan kecemasan. Kalium berperan pada sistem saraf otak dan dapat menimbulkan efek menenangkan.
Bahkan beberapa literatur menyebut, dalam dosis besar atau dalam bentuk ekstrak, efek sedatif kangkung bisa cukup signifikan hingga membuat seseorang lebih cepat tertidur. Namun dalam porsi makan harian, efek ini relatif kecil.
Baca Juga: 8 Manfaat Dahsyat Air Rebusan Jahe, Kunyit, dan Sereh, Plus Efek Sampingnya
Penjelasan Dokter Soal Mitos Kantuk karena Kangkung
Untuk meluruskan kabar ini, mari kita simak pendapat medis. Dokter Riza Marlina menjelaskan bahwa kangkung memang memiliki kandungan triptofan, sejenis asam amino yang membantu produksi serotonin dalam tubuh.
Serotonin berperan memperlambat kerja saraf otak, sehingga memang berpotensi menimbulkan rasa kantuk.
Namun, dikutip dari Alodokter, dr. Riza menekankan bahwa efek ini belum bisa dipastikan sepenuhnya. "Kangkung memang ada kandungan triptofan yaitu protein untuk memproduksi serotonin di tubuh yang dapat berfungsi memperlambat kerja saraf otak, kemungkinan bisa diduga zat tersebut dapat menyebabkan kantuk namun tetap kondisi ini belum dapat dipastikan masih diperlukan penelitian lebih lanjut,†ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penyebab utama kantuk biasanya berasal dari faktor gaya hidup, bukan semata-mata dari makanan tertentu.
"Tanda pasti penyebab kantuk ialah gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang tidur di malam hari, konsumsi makanan terlalu banyak bisa menimbulkan kantuk seperti kebiasaan anda makan dengan porsi langsung banyak dan kurang gerak,†ujarnya.
Menurut dr. Riza, solusi terbaik adalah menjaga pola makan dan pola hidup. "Saran saya makanlah dengan porsi sewajarnya, jangan berlebihan, jangan lupa untuk aktif bergerak serta konsumsi air putih yang cukup,†tambahnya.
Kandungan Gizi Kangkung
Meski dicurigai bikin kantuk, kangkung sejatinya adalah sumber nutrisi penting bagi tubuh. Dalam satu cangkir kangkung segar (sekitar 56 gram), terkandung lebih dari setengah kebutuhan harian vitamin A dan C.
Beberapa kandungan gizi penting dalam kangkung antara lain:
- Zat Besi â