FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
7 Kesalahan Fatal Penulis Pemula Saat Kirim Naskah ke Penerbit

News

7 Kesalahan Fatal Penulis Pemula Saat Kirim Naskah ke Penerbit

Writer: Muhammad Riyadz Aqsha - Jumat, 17 Oktober 2025

7 Kesalahan Fatal Penulis Pemula Saat Kirim Naskah ke Penerbit

FYP Media - Mengirimkan naskah ke penerbit adalah langkah besar bagi seorang penulis pemula. Namun, banyak yang gagal bukan karena tulisannya buruk, melainkan karena melakukan kesalahan mendasar saat proses pengajuan. Padahal, memahami bagaimana penerbit bekerja dan apa yang mereka cari bisa meningkatkan peluang naskahmu diterima.

Agar kamu tidak mengulang kesalahan yang sama, berikut tujuh kesalahan umum penulis pemula saat mengirimkan naskah ke penerbit dan cara menghindarinya.

1. Tidak Membaca Panduan Pengiriman dari Penerbit

Setiap penerbit memiliki syarat dan format pengiriman naskah yang berbeda — mulai dari jenis file, font, hingga panjang naskah. Sayangnya, banyak penulis pemula yang langsung kirim tanpa membaca panduan terlebih dahulu.

Akibatnya, naskah bisa langsung ditolak bahkan sebelum dibaca. Pastikan kamu selalu membaca dan mengikuti petunjuk pengiriman di situs web penerbit agar naskahmu lolos tahap administrasi.

2. Naskah Belum Selesai atau Masih Kasar

Beberapa penulis terburu-buru ingin karyanya diterbitkan, padahal naskahnya masih setengah matang. Kesalahan ini bisa fatal karena penerbit mencari karya yang sudah siap terbit, bukan draft mentah.

Sebelum mengirim, pastikan naskahmu sudah final, telah melalui proses editing dan proofreading. Mintalah orang lain membaca dan memberi masukan agar hasilnya lebih maksimal.

3. Tidak Melampirkan Sinopsis dan Proposal Buku

Banyak penerbit meminta sinopsis dan proposal buku sebagai bagian dari seleksi. Namun, penulis pemula sering mengabaikan hal ini, hanya mengirimkan naskah tanpa penjelasan.

Sinopsis membantu penerbit memahami alur cerita dan pesan utama buku, sedangkan proposal menjelaskan tujuan, target pembaca, dan keunggulan naskahmu dibanding karya lain. Tanpa dua hal ini, penerbit kesulitan menilai potensi bukumu di pasar.

4. Tidak Mengenali Karakteristik Penerbit

Kesalahan umum lainnya adalah mengirim naskah ke penerbit yang tidak sesuai dengan genre tulisan. Misalnya, kamu menulis novel fantasi tapi mengirim ke penerbit yang fokus pada buku nonfiksi.

Sebelum mengirim, pelajari profil penerbit — jenis buku yang mereka terbitkan, gaya penulisan yang disukai, dan segmentasi pembaca mereka. Ini akan membuat naskahmu lebih relevan dan menarik di mata editor.

5. Surat Pengantar yang Asal-Asalan

Surat pengantar (cover letter) sering dianggap sepele, padahal ini adalah kesan pertama penerbit terhadap dirimu. Banyak penulis menulisnya secara singkat atau bahkan tidak melampirkannya sama sekali.

Tulislah surat pengantar yang sopan, profesional, dan singkat. Jelaskan siapa kamu, judul naskah, genre, serta alasan mengapa kamu memilih penerbit tersebut. Tunjukkan bahwa kamu serius dan memahami proses penerbitan.

6. Tidak Siap dengan Penolakan

Penolakan adalah hal biasa dalam dunia kepenulisan, tetapi banyak penulis pemula yang langsung menyerah saat naskahnya ditolak.

Padahal, setiap penolakan bisa menjadi bahan evaluasi berharga. Jangan baper — perbaiki naskahmu, cari tahu alasan penolakan (jika memungkinkan), dan kirim ulang ke penerbit lain. Banyak penulis sukses yang dulu juga sering ditolak sebelum akhirnya diterima.

7. Mengabaikan Etika dan Komunikasi dengan Penerbit

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah tidak menjaga etika komunikasi. Misalnya, mengirim pesan berulang ke editor dalam waktu singkat, menuntut jawaban cepat, atau mengeluh di media sosial karena naskah belum dibaca. (R)

Tags:

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us