Writer: Ami Fatimatuz Zahro - Kamis, 25 Desember 2025 08:00:00
FYP Media - Dulu, diabetes sering dianggap sebagai "penyakit orang tua". Namun, paradigma tersebut kini bergeser drastis. Ruang praktik dokter penyakit dalam kini makin sering didatangi pasien berusia 20-an dengan keluhan yang sama: gula darah tinggi yang tak terkendali.
Fenomena ini menjadi alarm keras bagi generasi muda. Gaya hidup modern, khususnya tren konsumsi dessert dan minuman kekinian yang masif, dituding menjadi salah satu biang keladinya.
Mengapa Usia 20-an Makin Rentan?
Secara medis, Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu menggunakan insulin secara efektif (resistensi insulin) atau pankreas tidak memproduksi cukup insulin.
Di usia 20-an, metabolisme tubuh seharusnya berada di puncaknya. Namun, kebiasaan konsumsi gula berlebih secara terus-menerus memaksa pankreas bekerja ekstra keras sejak usia dini.
Resistensi insulin kini muncul lebih awal akibat akumulasi gaya hidup yang buruk sejak remaja. Ketika seseorang di usia 20-an terdiagnosis diabetes, artinya "tabungan" kerusakan sel tubuhnya mungkin sudah dimulai sejak 5-10 tahun sebelumnya.
Peran Dessert dan Gula Tersembunyi
Tren kuliner saat ini sangat memanjakan lidah dengan rasa manis. Mulai dari boba milk tea, croffle dengan saus manis, soft serve ice cream, hingga kopi susu dengan gula aren berlimpah.
Mengapa ini berbahaya?
- Lonjakan Gula Darah (Spike): Makanan tinggi gula sederhana (seperti kue dan minuman manis) sangat cepat diserap darah, menyebabkan lonjakan glukosa instan. Tubuh merespons dengan membanjiri darah dengan insulin. Jika ini terjadi setiap hari, sel-sel tubuh lama-kelamaan menjadi "kebal" atau resisten terhadap insulin.
- Kalori Kosong & Obesitas: Banyak dessert mengandung kalori tinggi tapi miskin nutrisi. Kelebihan kalori ini disimpan tubuh sebagai lemak. Obesitas adalah faktor risiko nomor satu untuk diabetes tipe 2 di usia muda. Lemak, terutama di area perut, melepaskan zat peradangan yang mengganggu kerja insulin.
Data Pendukung
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), prevalensi diabetes di Indonesia menunjukkan peningkatan, dan yang mengejutkan, angka kejadian pada kelompok usia muda terus merangkak naik.
Baca juga: 10 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan, Bantu Atasi Diabetes Hingga Kurangi Stres
Sementara itu, data dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa semakin banyak orang dewasa muda di seluruh dunia yang hidup dengan diabetes yang tidak terdiagnosis. Di usia produktif ini, gejala sering kali diabaikan karena merasa "masih muda dan kuat".
Gejala yang Sering Diabaikan Anak Muda
Banyak anak muda usia 20-an tidak sadar mereka mengidap diabetes atau pre-diabetes hingga terlambat. Perhatikan tanda-tanda berikut:
- Mudah Lelah: Merasa energi cepat habis, padahal sudah tidur cukup (sering disebut food coma yang parah setelah makan).
- Sering Haus & Buang Air Kecil: Tubuh berusaha membuang kelebihan gula lewat urin, menarik cairan tubuh sehingga Anda dehidrasi.
- Luka Lama Sembuh: Kadar gula tinggi mengganggu aliran darah dan saraf.
- Lipatan Kulit Menghitam: Tanda fisik resistensi insulin yang disebut Acanthosis Nigricans, biasanya di leher atau ketiak.
Apa yang Harus Dilakukan?
Berita baiknya, pre-diabetes dan diabetes tipe 2 di usia muda sangat bisa dicegah, bahkan dikelola agar remisi (gula darah normal tanpa obat) dengan perubahan gaya hidup:
- Batasi "Jatah" Manis: Perlakukan dessert sebagai treat sesekali, bukan menu harian. Kemenkes menganjurkan batasan gula maksimal 4 sendok makan (50 gram) per hari untuk orang dewasa. Ingat, satu gelas boba bisa saja sudah mengandung lebih dari 50 gram gula!
- Bergerak (Active Lifestyle): Otot yang aktif bekerja membantu menyerap gula darah tanpa terlalu bergantung pada insulin.
- Cek Gula Darah: Jangan tunggu tua. Lakukan medical check-up setidaknya setahun sekali, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga diabetes atau berat badan berlebih.
Diabetes di usia 20-an adalah pencuri masa depan yang mengerikan. Membatasi dessert hari ini adalah investasi kesehatan paling berharga untuk masa tua nanti.