FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Pinkflash Klarifikasi Temuan BPOM: 3 Langkah Besar Pengamanan Produk Kosmetik 2025

News

Pinkflash Klarifikasi Temuan BPOM: 3 Langkah Besar Pengamanan Produk Kosmetik 2025

Writer: Astriyani Sijabat - Jumat, 14 November 2025

Pinkflash Klarifikasi Temuan BPOM: 3 Langkah Besar Pengamanan Produk Kosmetik 2025

Merek kosmetik populer Pinkflash kembali menjadi pusat perhatian publik setelah BPOM RI mengumumkan temuan bahan berbahaya pada produk Pinkflash Pan Eyeshadow. Kabar ini langsung memicu kekhawatiran pengguna kosmetik, terutama karena Pinkflash dikenal sebagai brand yang digemari remaja hingga dewasa muda berkat harga terjangkau dan kualitas yang cukup kompetitif di pasar Indonesia.

Namun, pada Minggu, 12 November 2025, Pinkflash akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi lengkap melalui akun Instagram resminya, @pinkflashcosmetics. Dalam pernyataan tersebut, Pinkflash menjelaskan kronologi, alasan teknis, sekaligus langkah-langkah besar yang mereka ambil untuk memastikan keamanan produk ke depannya. Klarifikasi ini sontak menjadi sorotan FYP dan diperbincangkan di berbagai media sosial.

Artikel ini merangkum secara menyeluruh penjelasan resmi Pinkflash, tindakan tegas yang sudah dilakukan, serta dampaknya bagi konsumen dan industri kecantikan tanah air.

Akar Masalah: Kelalaian Pemasok yang Tidak Diduga

Pinkflash menjelaskan bahwa kandungan berbahaya pada produk Pan Eyeshadow tidak berasal dari formulasi internal, melainkan akibat kelalaian pemasok bahan baku pada batch tertentu di tahun 2023.

Dalam unggahan klarifikasi resmi, tim Pinkflash menjelaskan:

“Salah satu batch bahan baku pigmen yang disuplai pemasok pada tahun 2023 memiliki kemurnian rendah sehingga mengandung impuritas berupa restricted pigments.”

Temuan ini mengindikasikan bahwa pemasok menggunakan pigmen dengan kualitas rendah, di bawah standar industri kosmetik internasional. Restricted pigments sendiri adalah pigmen yang dilarang atau dibatasi penggunaan karena berpotensi mengiritasi kulit, memicu alergi, hingga menyebabkan kerusakan jangka panjang bila digunakan dalam kadar tertentu.

Kelalaian pemasok ini menjadi faktor utama mengapa produk Pinkflash Pan Eyeshadow batch PF-E23 ditarik BPOM.

Pinkflash Ambil Sikap: 3 Langkah Besar Demi Keamanan Konsumen

Untuk menjaga kepercayaan pelanggan serta memastikan keamanan produk di pasaran, Pinkflash langsung mengambil tiga langkah strategis. Ketiga langkah ini menjadi kunci reputasi brand yang berupaya bertanggung jawab dan transparan kepada publik.

1. Penyegelan, Penarikan, dan Pengujian Produk Secara Masif

Pinkflash menegaskan bahwa seluruh produk bermasalah dengan kode produksi PF-E23 telah:

  • disegel,
  • ditarik dari peredaran, dan
  • dimusnahkan dari gudang perusahaan.

Total produk yang dimusnahkan mencapai:

210.000 unit Pan Eyeshadow

Langkah besar ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mencegah kemungkinan produk tercemar beredar ke konsumen.

Selain itu, Pinkflash juga mengirimkan 14 batch produk lain ke lembaga pengujian internasional SGS. Pengujian ini dilakukan secara acak demi memastikan bahwa produk yang telah beredar maupun yang masih dalam jalur distribusi aman dan bebas dari bahan berbahaya.

Pinkflash juga menegaskan bahwa sejak 1 Januari 2024, seluruh bahan baku pigmen telah:

  • diganti,
  • diverifikasi, dan
  • menggunakan suplai baru dari Sun Chemical (USA).

Sun Chemical dikenal sebagai salah satu perusahaan kimia dan pigmen terbesar di dunia dengan standar kualitas sangat ketat.

2. Pengendalian Pemasok Lebih Ketat dan Transparan

Pinkflash menyampaikan bahwa mereka telah memutus seluruh kerja sama dengan pemasok lama yang memenuhi batch bermasalah.

Untuk mencegah kejadian serupa, Pinkflash mengambil langkah tambahan berupa:

Pembentukan tim audit profesional

Tim ini bertugas melakukan audit menyeluruh pada semua pabrik pemasok, baik yang lama maupun yang baru.

Pemindahan pabrik produksi

Pabrik produksi Pinkflash kini telah pindah lokasi dan lulus audit dengan nilai A, yang menandakan kepatuhan pada standar industri kosmetik global.

 Kewajiban uji SGS sebelum distribusi

Setiap batch baru tidak boleh dipasarkan sebelum lulus:

  • uji mikrobiologi
  • uji logam berat
  • uji pigmen terbatas
  • uji bahan kimia berisiko lainnya

Dengan mekanisme ini, Pinkflash memastikan proses produksi lebih terukur, aman, dan transparan.

3. Standar Inspeksi Internal Lebih Ketat & Pelatihan QC Intensif

Langkah ketiga yang diambil adalah memperkuat kontrol internal. Pinkflash mengumumkan bahwa mereka kini menerapkan:

 Inspeksi mendadak ke pabrik pemasok

Jika ditemukan pelanggaran sekecil apa pun, kerja sama langsung diputus tanpa toleransi.

Pengawasan internal berlapis

Tim QC Pinkflash kini dibekali pelatihan intensif yang dilakukan rutin, dengan fokus utama pada:

  • keamanan bahan baku,
  • proses inspeksi rantai produksi,
  • analisis risiko,
  • dan standar kosmetik internasional.

Langkah ini bertujuan meningkatkan kepekaan dan profesionalitas tim QC dalam mendeteksi kesalahan proses sebelum produk masuk ke tahap distribusi.

Respons Pinkflash kepada Konsumen: Terbuka dan Siap Menerima Kritik

Selain memaparkan langkah perbaikan, Pinkflash juga menuliskan pesan terbuka kepada konsumen, mengajak mereka untuk menyampaikan kritik, saran, atau pengalaman penggunaan produk.

Mereka menyediakan jalur komunikasi resmi:

wecare.pinkflash@gmail.com

Dalam unggahannya, Pinkflash menulis:

“Setiap masukan akan kami baca dan hargai. Suara kalianlah yang membuat Pinkflash terus berkembang dan menjadi lebih baik.”

Pesan ini menunjukkan bahwa brand tersebut memahami kekuatan komunitas beauty di Indonesia, terutama di era digital di mana suara konsumen sangat menentukan kredibilitas produk.

Dampak Kasus Ini terhadap Industri Kecantikan Lokal

Kasus Pinkflash dan temuan BPOM ini menjadi alarm penting bagi brand kosmetik lain. Di tengah ramainya pasar kosmetik lokal maupun impor, kontrol kualitas menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

Tiga pelajaran besar yang bisa dipetik:

1. Transparansi adalah kunci kepercayaan publik

Brand yang cepat memberikan klarifikasi dan bertindak tegas cenderung lebih dihargai.

2. Pemasok harus diawasi ketat

Bahan baku berkualitas rendah dapat merusak reputasi produk, bahkan bila formulasi internal sudah baik.

3. Standar global wajib diikuti

Uji SGS, audit pabrik, dan pelatihan QC menjadi standar minimum brand yang ingin dipercaya konsumen.

Kesimpulan: Pinkflash Ambil Tanggung Jawab & Perbaiki Sistem Produksi

Meski kasus ini sempat menghebohkan media sosial, langkah Pinkflash dinilai cukup cepat, tegas, dan transparan. Dengan memusnahkan 210 ribu produk, mengganti pemasok, melakukan audit ketat, dan memperkuat QC internal, Pinkflash menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga kualitas produk di tahun 2025 dan seterusnya.

Bagi konsumen, kasus ini menjadi pengingat penting untuk selalu:

  • mengecek nomor batch,
  • mengikuti informasi resmi BPOM,
  • dan memilih kosmetik yang telah teruji keamanannya.

Pinkflash sendiri kini tengah membangun kembali kepercayaan publik melalui standar produksi baru yang lebih ketat dan aman.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us