Writer: Muhammad Riyadz Aqsha - Selasa, 22 Juli 2025
7 Alasan Side Hustle: Mengapa Anak Muda Tak Cukup dengan Satu Pekerjaan
Dulu, memiliki satu pekerjaan tetap sudah dianggap cukup. Namun kini, semakin banyak anak muda yang memilih menjalani side hustle atau pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama mereka. Mulai dari freelance desain, jualan online, ngonten di media sosial, hingga jadi barista paruh waktu—semuanya dilakukan demi berbagai alasan yang tak hanya soal uang.
Fenomena ini bukan sekadar tren, tapi cerminan dari dinamika zaman yang berubah. Berikut 7 alasan mengapa generasi muda saat ini merasa satu pekerjaan saja belum cukup.
- Biaya hidup terus naik, gaji tak selalu mengikuti
Side hustle bukan pilihan gaya hidup, tapi kebutuhan bertahan hidup.
- Ingin bebas secara finansial lebih cepat
Kesimpulan: Side hustle dipandang sebagai pintu menuju kebebasan finansial, bukan sekadar tambahan uang jajan.
- Mengejar passion yang tak bisa dilakukan di pekerjaan utama
Pekerjaan utama untuk bertahan hidup, side hustle untuk merasa hidup.
- Membangun personal branding dan portofolio
Side hustle jadi alat strategis untuk membangun karier jangka panjang.
- Tak ada lagi yang namanya "pekerjaan seumur hidupâ€
Side hustle adalah bentuk "asuransi karier†yang dibangun sendiri.
- Menambah jejaring dan peluang baru
Side hustle memperluas koneksi dan memperbesar kemungkinan sukses.
- Tren digital memudahkan siapa saja punya penghasilan tambahan
Kalau bisa dapat penghasilan dari rumah, kenapa tidak?
Side Hustle adalah Cerminan Kemandirian Zaman Sekarang
Side hustle bukan lagi simbol ketidakpuasan, tapi simbol kemandirian dan kecerdasan adaptif anak muda. Mereka menyadari bahwa satu sumber pendapatan bukan jaminan aman, dan memilih mengambil kendali atas hidup mereka sendiri. Entah untuk bertahan, berkembang, atau bersinar—anak muda memilih bergerak, bukan bergantung.
Karena di dunia yang serba cepat ini, yang punya banyak cara adalah yang bertahan paling lama.